Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Rabu, 24 Oktober 2012

Peran Utama



“Permisi… permisi…”
Aku mendesak kerumunan. Berjejal-jejal tubuh di hadapanku, membuatku harus menata kembali pernapasan. Rasa penasaranku mengalahkan rasa maluku dan terus mendesak. Walaupun aku harus rela terjepit karena badanku yang mungil dan mencium bau keringat. Errrgghh...
Semua itu demi peran utama!
"Yes !"sorakku senang setelah melihat papan pengumuman.
Walaupun sudah dapat kuduga sebelumya, namun aku masih berharap-harap cemas. Selalu ada sensasi yang berbeda melihat namaku terpampang di baris awal pengumuman. Selain itu, menyenangkan sekali melihat para siswa lainnya yang menatapku penuh kagum dan iri. Membuatku secara otomatis mendapat kehormatan sebagai the queen of drama. Itu semua membuatku serasa nge-fly. Terbang melayang sampai ke langit ketujuh.
"Sunny! Gimana, kamu dapat peran utama lagi, kan?“Mareta menghampiriku sambil berlari-lari kecil.
Aku hanya tersenyum. Tanpa kulontarkan jawaban pun, Mareta dan semua orang di bumi SPADA ini pasti tahu. Bagaimana tidak? Aku, Sunny Syahputra, selalu mendapatkan peran utama baik dalam drama maupun opera di sekolah. Dari kelas tujuh hingga kelas sembilan sekarang, belum ada yang berhasil merebut peran yang menjadi idaman para siswa teater.
"Wah, kamu memang Sunny deh! Selalu bersinar!” puji Mareta.
Aku pun semakin melebarkan senyumku…

Rabu, 01 Agustus 2012

Short story_2 years ago

The Story of My Gank
Oleh: Melati Maeky Permata
“Git, kalo boleh jujur nih…” Fifi mengguncang pundakku.
“Hmm?” aku mendongak dan berhenti menulis Pooh,diaryku.
“Tapi sebelumnya aku mau tanya dulu nih. Mumpung gak ada Riswanda.”
“Kok kayaknya rahasia banget, Fi?”
“Iya nih.”
“Ya udah, ngomong aja langsung.”
“Mmm,,, selama 9 tahun iini kamu merasa ada perubahan gak dengan persahabatan kita?”
“Maksudnya?” Fifi ini kok basa-basinya panjang? batinku.
“Ng,,, apa kamu merasa nderedek kalo deket Riswanda?”
“Hah?” aku melongo. Apaan sih Fifi ini? Aneh. Jarang banget ngomong beginian.
“Kalo Gita sendiri gimana? Soalnya aku nderedek.
Aku? “Nggak, sih. Kenapa?”
What? Tidak? Padahal, untuk menatap matanya aku harus pasang double jantung. Itupun dengan jarak yang jauuuh. Gimana kalo jarak 10cm? Ya Tuhan, bisa-bisanya aku berbohong begini.
“Mmm,, kayaknya aku kena SJC deh…”
Apa? Sahabat Jadi Cinta? Dan aku juga. Arggghh…
“Ng,, well, it’s okay. Mulai kapan?”
“Mmm… tiga tahun yang lalu.”
Tiga tahun? Kelas 1 SMP dong? Berarti sama kayak aku dong?!
“Waktu kapan?” tanyaku hati-hati.
“Mmm… waktu acara pesi perpisahan kelas tiga…”
Voila! Aku inget sekarang. Dengan gentleman, Riswanda nolong Fifi dari sambetan kakak kelas. Melihat itu, aku jadi jealous pada Fifi. Yah, saat itu juga aku menyadari kalo aku suka dia.
Mulutku ber-ooh-ria.
“Eh, tapi jangan bilangin ke Riswanda ya!” pinta Fifi.
“Ng, gimana ya??” godaku.
Please… okay???” dia memohon dengan wajah memelas.
“Oke deh. Siiipp!!!” kami mengaitkan jari kelingking.
***
Saat itu aku berpamitan kepada Riswanda untuk pulang. Kami bertiga memang bikin proyek seni rupa. Kami udah nggak terpisah deh. Tapi setelah berjalan beberapa blok, aku teringat sesuatu. Ternyata pooh-ku ketinggalan di rumah Riswanda!
Mampus!! Gimana nasibku terus?? Gimana kalo dibaca?? Mana belom dikunci, lagi! batinku panik.
Drrrtt… drrrt…
HP-ku bergetar. Riswanda??
“Halo, Ris?”sapaku gugup.
“Besok bisa bicara, Git?”
“Mmm,,, bisa kok. Sama Fifi?”
“Iya. Udah ya..”
“Eh,, bentar! Tau diary-ku nggak??” tanyaku panik.
“Apa, Git? Aku nggak denger. Besok aja deh.” potongnya dingin.
Sambungan diputus! What happen with him?
***
“Aku mau ngomong.” Kata Riswanda dingin.
“Apaan? Kok kayaknya serius amat…” Fifi dengan santainya memainkan sedotan jusnya. Aku berpura-pura SMS-an padahal HP-ku drop!
“Kalian bisa serius dikit nggak sih?” pinta Riswanda.
“Lho, bukannya biasanya kita bicara dengan santai? Enjoy dikit dong, Riiiss.” Fifi mengaitkan jemarinya dengan milik Riswanda. Aku merasa… jealous?
“Fi, ini bukan waktunya bercanda! Dan kamu, Gita! Jangan SMS-an dulu bisa?” Riswanda melepas jemari Fifi dan merebut HP-ku,”Oh, good! This the best lies from my bestfriend!!! Gita! Kenapa bohong sih? Orang HP-mu drop gini mau SMS-an?!”
Shit!! Dia marah..
“Iya, iya. Makanya kalo ngomong cepetan!” aku menyambar HP-ku.
“Coba dengerin rekaman ini.”
Oh, Tuhan… itu kan rekaman percakapanku dengan Fifi tempo hari! OMG!!! Muka Fifi pucat. Badannya gemetar.
“Ris,, kamu…” gumamnya tak jelas.
“Dan baca ini!” dia mengeluarkan buku. Itu pooh!! Terlambat!!! Fifi udah membacanya. Matanya melebar. Mulutnya mebulat. Dia ber-ooh-ria sinis.
Dengan sigap, aku menyambar pooh dan memasukkannya ke dalam tas.
What do you mean??” tanyaku sinis.
“Maksud kalian apa? Malu kena SJC ya?? Kenapa saling nyembuiin rahasia gini, sih?!” dia memutar balikkan pertanyaan.
“Oke, sekarang apa maumu?” tantangku.
“Ris, sekarang kamu pilih siapa? Aku tau Gita??” tiba-tiba Fifi bersuara.
Aku melotot.”Fi, kamu gila ya? Kita ini sahabatan!” aku mengingatkan. Aku nggak pingin kehilangan Fifi dan Riswanda sekaligus yang udah 9 tahun bersahabat.
Riswanda diam seribu bahasa. Dia terlihat sedang…berpikir?? Ahh,, bête! Aku menyambar tasku dan segera beranjak dari tempat itu. Tapi, Riswanda menahanku.
“Persoalan ini belum selesai, Git.”
“Kalo gitu cepet bilang kamu pilih siapa, Ris!” Fifi bangkit.
“Duduk, Fi.” Perintah Riswanda tegas. Fifi menurut. Aku pun ikut duduk supaya nggak jadi totonan kantin yang ramai. Untung orang-orang nggak peduli.
“Sebenernya, ada yang aku sembunyiin dari kalian selama ini.” Kata Riswanda.
Apa? Kamu punya pacar diam-diam? Nggak kaget kok. Mukamu kan menjual, batinku.
“Apa?? Jangan bilang kalo kamu punya pacar!” desis Fifi sinis,”Atau… kalian pacaran?”
Mataku melotot. Aku hendak nyolot, tapi Riswanda udah buka mulut.
“Cewek-cewek, diem dulu, ya. Aku mau ngomong serius. Aku sengaja ngajak kumpul gini karena kupikir kalian udah saatnya untuk tau bahwa aku…”
Aku diam. Masih sedikit marah. Fifi menyedot jusnya kuat-kuat.
“Aku gay…”
Uhuuuk!!!!!!
What?? Are you crazy, Ris??” tanyaku tak percaya. Fifi buru-buru minum karena tersedak.
“Nggak. Aku waras kok. Tapi begitulah kenyataannya.”
***
Setelah itu hubungan kami renggang, terutama Fifi. Mungkin dia sakit hati arena Riswanda menyembunyikan rahasia besar yang benar-benar menyakitkan. Fifi menghindar, dengan alasan sibuk hangout dengan pacar baru. Aku maklum. Tampangnya emang menjual. Tapi aku jadi nggak enak hangout bareng Riswanda aja. Memang, aku masih bisa ngegossip cowok-cowok keren yang lewat, tapi ini dengan RISWANDA!! Walaupun gay, aku masih belum terbiasa.
Rasanya jenuh. Plus iriiiiii banget dengan Fifi. Masa dia udah dapet pengganti tapi aku belum?
Masih dalam kebimbangan, aku melangkah ke radio café, di kawasan kartini. Rasanya pingin nongkrong di sana biarpun sendirian. Tapi mataku terpaku pada cewek berbaju ungu. She’s Fifi! Kok sendiri? Katanya lagi bareng Damar, pacar barunya? Jangan-jangan…
Aku segera mengambil kursi dan menelepon Fifi.
“Halo, Git.”
“Fi, di mana?”
“Ng… di radio café nih, bareng Damar. Ini dia di sebelahku.”
Apa?? Di sebelah?”Oya? aku juga di radio café, lho!”
“Hah?!” Fifi terkejut dan menoleh. Matanya menemukan mataku. Ia kemudian berbalik dengan cepat. Aku menghampirinya.
“Ngapain sih pake bohong segala?! Pake alasan punya pacar baru, lagi!” tanyaku.
“Iya, sih. Tapi aku begini gara-gara Riswanda..”
“Ya ampun, Cuma itu?” aku tertawa.
“Eh, kamu bilang juga nge-date. Bohong juga ya?”
Aku nyengir.”Hehehe… sorry. Habis kalo ngegossip cowok ganteng bareng gay gak asiiik.”
“Huuuuu!!!!” cibir Fifi.
“Hei!!!!!!” tiba-tiba Riswanda datang.
Fifi dan aku berpandangan khawatir, takut Riswanda ngamuk lagi.
“Kalian ini bener- pecundang ya?” sindir Riswanda.
“Hahaha… yang penting jojoba dooong.” Sahut Fifi.
Riswanda mengangkat alis, nggak tahu.
JOMBLO-JOMBLO BAHAGIA!!!”
***
Kamis, 31 Mei 2012

Diary (2)

Tentang cowok yang aku suka..

Aku sekarang emang lagi suka sama kakak kelas Well, dia mau lulus tapi. Perasaan ini udah kependam selama 6 bulan..

waktu itu semesteran. bulan desember tahun 2011.
aku ujian, satu ruangan dengannya. awalnya biasa, waktu itu emang aku belum punya rasa spesial ke dia. bahkan saat itu aku sempet berpikir miring tentangnya. well, dulu dia digosipin suka sama temenku. dan temenku juga begitu. aku sih waktu itu heran ya, kenapa dia bisa suka sama kakak kelas itu.

dulu,pikiran negatifku ke dia banyak. tapi nggak aku sebut semua di sini. dulu, aku membatin, kok, temenku itu suka sama dia, sih?! dia lho, nggak cakep banget. biasaaaa.... bahkan temenku satu lagi bilang dia jelek, nggak ada sisi gantengnya sama sekali. waktu itu, aku denger suaranya nyanyi lagunya cherrybelle yang beautiful. ya ampuuuunn.... suaranya itu, lho, cuemmpreeeng banget! hik!

dari situ aku sadar, aku memperhatikannya.
dan aku sadar, kalo aku menjilat ludahku sendiri.
aku jadi kangen sama suara cemprengnya. kangen waktu dia manggil aku: "Deekk... deekkkk......" sambil ngasihkan absen ujian supaya aku ngasihkan ke temennya. aku ragudia inget apa enggak.
aku juga inget, aku seneng banget waktu dia bantuin aku ngerjakan soal MTK yang susaaahnya naudzubillah. nggak akan kulupa perasaan seneng waktu itu.

sebenernya, aku pingin nyimpen kertas burem yang ada tulisannya dia. biarpun kertasnya burem, kecil, kucel, aku pingin banget nyimpen. tapi, Tuhan berkehendak lain. ternyata kotak pensilku ketinggalan di ruang ujian. besoknya waktu aku cek, isi kotak pensilku tinggal spidol warna pink ma biru. yang lainnya ludes ditilep orang.

well, aku nangis. nangis sampe bunga melati yang kubawa setiap hari ancur. saat itu aku ngerasa ancur juga kayak bunga yang habis aku hancurkan. aku bukan nangis karena isi kotak pensilku: pensil, setip, pulpen, atau alat tulis lainnya. menurutku alat tulis itu bisa beli lagi. tapi aku menangisi kertas yang berisi tulisanku dan dia, biarpun dia cuma nulis "betul".

kupikir aku udah nggak bisa dapetkan tulisannya lagi...
setelah itu aku mencoba melupakan rasa itu...


tapi aku gagal.
aku denger dia suka temen sekelasku.
aku jadi ngerasa sakit hati. sakit hati karena aku naksir dia. coba kalo aku nggak punya perasaan ke dia, pasti aku malah iku-ikutan jodoh-jodohin dia sama temenku.

lalu, aku dapet nomernya sehari sebelum dia UN. aku agak nggak enak sebenernya. well, ganggu orang belajar ujian.tapi karena dia baik, dia mau aja bales smsku yang gak penting. hehehe...
tau nggak? aku bilang ke dia kalo ada temenku yang suka dia. padahal yang suka itu aku... :)

well, aku cuman mo bilang,,,
kakak absen ujian,,, maafin aku ya kalo aku bohong.
sorry aku udah suka kamu. namanya juga cinta. dia nggak bisa bilang permisi dulu.
biar gitu, aku harap kamu nggak mandang aku jadi lain. aku tau kalo kamu baca ini kamu pasti punya pemikiran yang enggak2 ttg aku..

nggak apa kok. aku terima.
yang jelas,, aku nggak mengharapkan kamu juga punya rasa yang sama juga. kan kamu lagi suka ma temenku. moga2 kamu dapet cewek yang baik di SMA nanti..

satu hal perlu kamu tau,,

I will always miss you...
Senin, 28 Mei 2012

Diary (1)


I think... about friendship

kupikir sahabat itu ada untuk sahabatnya, dalam keadaan sedih, atau  senang.
nggak juga, tuh.
jujur, aku memang setengah percaya dan enggak dengan sahabat sejati itu. oke, mungkin aku bilang begitu karena ku belum menemukan sahabat sejati. atau aku nggak tau apa arti sahabat sendiri.
yang aku heran, mengapa di novel-novel, atau di film-film ada sahabat yang menurutku itu adalah sahabat sejati. tapi, kenyataannya sahabat sejati itu nggak ada di sini.
katanya, sahbat yang nggak setia itu cuma mau di senengnya doang. nggak ada waktu sahabatnya terluka. tapi nggak juga lho. ada sahabat yang nggak ada waktu kita senang. mungkin mereka nggak pingin liat kita bahagia.
seperti aku ini...

aku menyukai seseorang, di mana dia adalah pacar sahbatku sendiri. jujur, rasa jealous itu ada. aku juga kadang males denger ceritanya dia sama pacarnya itu. toh, aku nantinya jadi sakit hati. aku kadang lebih mementingkan perasaanku ketimbang temenku.
well, jujur, aku mengaku munafik.
orang boleh bilang kayak apa tentangku.

bagiku, yang belum menemukan sahabat sejati, menghianati sedikit kepada sahabat boleh-boleh aja asalkan nggak kelewatan. toh, sekarang aku juga nggak pernah berhianat lagi.

moga aja aku bisa berubah setelah menemukan sahabat sejatiku...
yeah, I hope.
Rabu, 23 Mei 2012

Hello!

hai,, hai,,
cuma nyapa doang,, baru bikin blog nih!!!