“Permisi…
permisi…”
Aku
mendesak kerumunan. Berjejal-jejal tubuh di hadapanku, membuatku harus menata
kembali pernapasan. Rasa penasaranku mengalahkan rasa maluku dan terus
mendesak. Walaupun aku harus rela terjepit karena badanku yang
mungil dan mencium bau keringat. Errrgghh...
Semua itu demi peran utama!
"Yes !"sorakku
senang setelah melihat papan pengumuman.
Walaupun sudah dapat kuduga
sebelumya, namun aku masih berharap-harap cemas. Selalu
ada sensasi yang berbeda melihat namaku terpampang di baris awal pengumuman. Selain
itu, menyenangkan sekali melihat para siswa lainnya yang menatapku penuh kagum
dan iri. Membuatku secara otomatis mendapat kehormatan sebagai the queen of drama.
Itu semua membuatku serasa nge-fly. Terbang
melayang sampai ke langit ketujuh.
"Sunny! Gimana, kamu
dapat peran utama lagi, kan?“Mareta menghampiriku sambil berlari-lari kecil.
Aku hanya tersenyum. Tanpa
kulontarkan jawaban pun, Mareta dan semua orang di bumi SPADA ini pasti tahu.
Bagaimana tidak? Aku, Sunny Syahputra, selalu mendapatkan peran utama baik
dalam drama maupun opera di sekolah. Dari kelas tujuh hingga kelas sembilan
sekarang, belum ada yang berhasil merebut peran yang menjadi idaman para siswa
teater.
"Wah, kamu memang Sunny deh! Selalu bersinar!” puji Mareta.
Aku
pun semakin melebarkan senyumku…
…